Senin, 17 September 2012

FILSAFAT ADALAH OLAH PIKIR



Filsafat dapat didefinisikan sebagai apapun, karena filsafat merupakan olah pikir, selama apapun itu bisa dipikirkan, apapun itu bisa disebut sebagai filsafat.
Setiap orang yang berfilsafat memiliki perbedaan tujuan, sehingga jumlah perbedaan tersebut sama jumlahnya dengan orang yang berfilsafat.

Ilmu merupakan katagorisasi yang memudahkan manusia untuk mempelajarinya. Begitu juga dengan filsafat yang memiliki penggolongan.

Obyek filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. Ada dan mungkin ada disini adalah dapat dideskripsikan oleh pikiran. Misalnya apel berwarna merah, berarti apel adalah ada.

Apapun yang kita pikirkan tidak mungkin bisa mengetahui semua hal, ada hal-hal yang tidak dapat dimengerti pikiran. Yang tidak bisa dimengerti oleh pikiran salah satunya adalah urusan hati. Cinta sebagai salah satu urusan hati juga tidak bisa dimengerti oleh pikiran. Contoh lain, tentang keyakinan. Keyakinan tidak dapat dipikirkan karena keyakinan ada di dalam hati.

Alat untuk mempelajari filsafat adalah bahasa analog, yang tidak hanya sekedar bahasa kiasan.

Adab belajar filsafat adalah menetapkan hati. Urusan hati tidak perlu dipikirkan dan diperdebatkan. Tetapkanlah hati sebagai komandan dalam pengembaraan pemikiran.

Dalam berfikir juga memerlukan pengalaman. Separuh pemikiran adalah filsafat, dan separuhnya lagi adalah pengalaman. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberikan penguatan terhadap filsafat.

Pertanyaan      :
1.      Obyek dan referensi filsafat adalah yang ada dan mungkin ada. Yang mungkin ada itu seperti apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar