REFLEKSI
KULIAH 2 FILSAFAT ILMU
Endah
Tri Mulyaningsih, S.Si /12708251067
PSN
Kelas D 2012
“DALAM
FILSAFAT, BATU DAN HATIPUN DAPAT BERPIKIR”
Bagaimana BATU dapat
berpikir? Aneh ya, tapi menurut Dr. Marsigit, batu dapat berpikir, Bagaimana
berpikirnya sebuah batu? Batu yang ditetesi air setiap saat dapat menjadi
cekung, batu dapat pecah karena pelapukan, begitulah batu dapat berpikir.
Ketika saya mendengarkan
rekaman kuliah yang membahas tentang batu yang berpikir ini, terpikir oleh saya
ternyata filsafat membuat kita memikirkan apapun. Dengan berpikir kita mampu
menemukan pertanyaan. Pertanyaan tersebut akan membawa kita pada rasa ingin
tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu ini akan membawa kita dalam perenungan.
Perenungan akan menuntun pikiran mencari jawaban. Begitulah proses seseorang
menemukan sesuatu.
Terpikir juga oleh saya
bahwa filsafat menjaga terus rasa ingin tahu seseorang dengan selalu
merenungkan apa yang telah diketahui dan apa yang mungkin akan diketahui oleh
pikiran. Misalnya kita tahu daun yang sudah tua akan jatuh ke bawah, mengapa
daun jatuh ke bawah? Jika daun yang jatuh tersebut adalah daun yang tua,
bagaimana agar daun yang muda tidak ikut jatuh ke bawah? Saat saya berdiskusi
dengan suami saya (karena ketika saya mendengarkan rekaman kuliah, suami saya
tidak sengaja ikut mendengarkan), muncul pemikiran bahwa pertanyaan yang diawali
dengan kata MENGAPA adalah pertanyaan dengan berpikir mundur, sedangkan
BAGAIMANA adalah pertanyaan dengan pikiran maju.
Lalu
bagaimana bisa HATI dapat berpikir? Seperti apa proses berpikirnya hati?
Setelah saya renungkan, hati akan berpikir dengan cara merenungkan apakah hal yang
kita lakukan sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut dalam hati. Contoh
sederhana, jika kita mencontek, hati akan merasa tidak enak, kenapa kita merasa
tidak enak? Karena hati sedang tidak setuju dengan tindakan yang kita lakukan,
lebih tepatnya tindakan kita tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.
Pertanyaan :
1.
Kenapa ada orang yang sering melanggar
nilai-nilai yang dianut oleh hatinya?
2.
Bagaimana dengan hati yang sakit, apakah
tetap bisa berpikir dengan baik?